Jumat, 29 Oktober 2010

Korban Gempa Mentawai Perlu Bantuan

Mentawai: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono sudah menemui korban gempa dan gelombang tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat. Untuk mengangkut rombongan petinggi negara ke lokasi bencana, Kamis (28/10), diperlukan tujuh helikopter. Ironisnya, bantuan untuk para korban masih menumpuk di beberapa tempat dengan dalih tak ada transportasi udara yang tersedia.

Rombongan Presiden Yudhoyono tiba di lokasi bencana tsunami di Pulau Pagai Selatan, kemarin. Mereka diantar empat pesawat helikopter dari Padang untuk mengunjungi beberapa lokasi bencana. Sejumlah menteri dan pengusaha ikut mendampingi kunjungan sekitar satu jam tersebut.

Sehari sebelumnya, Wapres Boediono bersama rombongan juga datang ke lokasi bencana. Mereka diantar tiga heli Super Puma milik TNI Angkatan Udara. Meski tak berjanji soal bantuan, rombongan ini sempat bertemu warga yang selamat dari bencana badai tsunami.

Kedatangan dua petinggi negara bersama rombongan ini menandakan cuaca dari Kota Padang menuju Kepulauan Mentawai tidaklah seburuk yang diperkirakan. Terutama bila berangkat lewat udara.

Namun, lihatlah kondisi di Dusun Munte Baru-Baru, Desa Batumonga, Kecamatan Pagai Utara. Warga di lokasi yang  dikunjungi petinggi negara ini tampak lelah dan lusuh, di tengah karung jenazah anggota keluarga mereka. Belum diketahui bagaimana nasib korban yang selamat setelah anggota keluarga meninggal dan rumah mereka luluh-lantak dihantam tsunami.

Menjadi pertanyaan, mengapa untuk mengirim bantuan bagi korban bencana tidak bisa segera dilakukan karena alasan cuaca buruk? Padahal, korban-korban yang selamat butuh bantuan untuk memenuhi kebutuhan. Mulai dari bahan makanan, obat-obatan, dan juga barang-barang lain.

Warga yang selamat dari bencana kini sudah tidak punya apa-apa lagi. Semuanya habis setelah rumah beserta isinya sudah rata dengan tanah dihantam gelombang tsunami.

Presiden, wapres, bersama rombongan bisa diantar tujuh pesawat heli ke lokasi bencana. Tapi mengapa bantuan tidak ikut dikirim dengan pesawat? Apakah karena untuk rakyat, bantuan itu cukup dikirim dengan kapal laut yang masa perjalanannya cukup lama dan lebih mudah terhalang cuaca buruk?

Jika memang pesawat heli rombongan presiden ini tidak bisa membawa bantuan, mengapa tidak menyewa heli lain agar bantuan yang menumpuk di beberapa lokasi di Mentawai dan Kota Padang bisa segera sampai di lokasi? Apalagi, dalam rombongan presiden juga ikut sejumlah penguasaha. Tak adakah tergerak hati para pengusaha ini untuk menyewakan heli, sehingga beban para korban bisa sedikit berkurang.(ULF)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar