Kamis, 11 November 2010

Kuba Kecam "Game" Anti-Castro

Havana: Seri terbaru video game Call of Duty bertajuk Black Ops menimbulkan hujan kritik di Kuba. Rakyat Kuba mengungkapkan perasaaan tidak senang mereka lewat Internet terhadap game yang mulai dijual di Eropa dan Amerika Serikat, sejak Kamis (11/11) ini. Dalam game ini, terdapat sebuah plot dengan pemain bisa bergabung pada sebuah misi rahasia untuk membunuh mantan presiden Kuba Fidel Castro. 

Berlatar Perang Dingin, seorang pemain dalam Black Ops, akan memulai misi pertamanya untuk membunuh Fidel Castro sebelum krisis misil pada 1962 terjadi, tahun ketika Perang Dingin hampir bereskalasi menjadi konflik nuklir yang sebenarnya. Pada misi selanjutnya, pemain akan memasuki bekas Uni Soviet dan menuju 
Asia Tenggara untuk ikut serta dalam Perang Vietnam. 

"Apa yang tidak bisa dilakukan oleh pemerintah AS selama 50 tahun, akan dicapai mereka melalui game virtual," komentar seorang warga Kuba di situs Cubadebate, situs tempat Castro biasa merilis opini-opininya. Situs ini juga menyebutkan bahwa setidaknya telah ada 638 upaya ilegal yang dilakukan AS untuk membunuh Castro. 

Menurut warga itu, di satu sisi, game ini mengglorifikasi upaya-upaya ilegal pemerintah AS terhadap mantan presiden Castro, sementara di sisi lain game ini juga menstimulasi tumbuhnya penyakit sosial anti Kuba di kalangan anak-anak dan remaja AS. "Yang sulit dipahami pikiran orang waras adalah bagaimana masyarakat Amerika mengizinkan penyebaran game ini," tulis seorang blogger Kuba. 

Upaya-upaya ilegal menghabisi Castro disetujui pada masa kepresidenan Dwight Eisenhower dan John F. Kennedy sejak 1970-an. Castro, 84 tahun, telah mundur dari pemerintahan dan digantikan oleh adiknya, Raul Castro, karena alasan kesehatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar