Minggu, 07 November 2010

Kementerian ESDM: Energi Merapi Belum Habis

Sleman: Sudah beberapa kali meletus sejak 26 Oktober silam, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Sukhyar mengatakan energi Gunung Merapi belum seluruhnya dikeluarkan. Sukhyar pun mengakui erupsi Merapi tahun ini adalah terbesar sejak 100 tahun terakhir. "Memang benar di dalam seratus tahun terakhir sebelum letusan ini kita tidak mengenal seperti ini," jelas Sukhyar di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Ahad (7/11) pagi.

Perihal jarak aman dari puncak Merapi, Sukhyar berharap tak berubah dari 20 kilometer. Ia pun berharap warga yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB) sudah dievakuasi. "Jangan sampai masyarakat yang berada di lembah-lembah sungai dalam keadaan seperti ini."

Sukhyar menambahkan, yang terpenting warga tetap waspada. Ini mengingat erupsi Merapi yang sulit diprediksi datangnya. "Sejak 5 November sore hari sampai saat ini Merapi tidak pernah jeda letusannya."

Pada kesempatan itu Sukhyar membantah sejumlah seismograf dekat Merapi rusak. "Kalau ada kerusakan hal yang normal. Semua sudah digantikan sejak kemarin," jelas Sukhyar. Ia berharap warga bersabar berada di pengungsian. "Mohon kesabaran pengungsi, kita dari pihak pemerintah juga khususnya badan geologi sama ingin memahami kelakuan Merapi.Sleman: Sudah beberapa kali meletus sejak 26 Oktober silam, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Sukhyar mengatakan energi Gunung Merapi belum seluruhnya dikeluarkan. Sukhyar pun mengakui erupsi Merapi tahun ini adalah terbesar sejak 100 tahun terakhir. "Memang benar di dalam seratus tahun terakhir sebelum letusan ini kita tidak mengenal seperti ini," jelas Sukhyar di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Ahad (7/11) pagi.

Perihal jarak aman dari puncak Merapi, Sukhyar berharap tak berubah dari 20 kilometer. Ia pun berharap warga yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB) sudah dievakuasi. "Jangan sampai masyarakat yang berada di lembah-lembah sungai dalam keadaan seperti ini."

Sukhyar menambahkan, yang terpenting warga tetap waspada. Ini mengingat erupsi Merapi yang sulit diprediksi datangnya. "Sejak 5 November sore hari sampai saat ini Merapi tidak pernah jeda letusannya."

Pada kesempatan itu Sukhyar membantah sejumlah seismograf dekat Merapi rusak. "Kalau ada kerusakan hal yang normal. Semua sudah digantikan sejak kemarin," jelas Sukhyar. Ia berharap warga bersabar berada di pengungsian. "Mohon kesabaran pengungsi, kita dari pihak pemerintah juga khususnya badan geologi sama ingin memahami kelakuan Merapi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar